Top 5 Popular of The Week
-
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, hewan peramal ikut serta dalam kemeriahan Piala Dunia tahun ini. Sebelumnya di Piala Dunia 2010 Afri...
-
Jalan-jalan protokol di Kota Jakarta, cenderung sepi karena telah ditinggal sebagian penduduknya mudik untuk merayakan Hari Raya Idul F...
-
Kehilangan hewan peliharaan terkadang menyedihkan. Beberapa orang bisa merelakan kepergian hewan peliharannya setelah beberapa hari. Ta...
-
Sebagian besar orang percaya bahwa ikan ini adalah spesies mutan. Terlihat sang pemancing tengah menggiring seekor ikan berukuran besar d...
-
Menyaksikan embun es, wisatawan seolah berada di hamparan salju tipis negara empat musim. Terkini, ada kabar baik untuk wisatawan, embun ...
-
Di saat gadis sebayanya berlibur, Joanna jadi satu-satunya perenang asal Indonesia yang tampil di ajang bertajuk Perth City Classics Sw...
-
Erik Finman baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik setelah menciptakan lengan robot mekanik yang mirip seperti Dr. Octopus. Finm...
-
Menjelang akhir bulan, akan ada 'bulan darah' atau yang biasa dikenal dengan nama blood moon. Blood moon ini juga merupakan ger...
-
Dibeberapa toko di kota bogor ini rak rokok yang berada tepat di belakang meja kasir ditutup dengan tirai plastik berwarna putih bertul...
-
Jika biasanya tikus mencuri makanan atau sebangsanya, di sana binatang pengerat ini menggerogoti uang dalam mesin ATM. Jumlahnya pu...
Diberdayakan oleh Blogger.
Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng
Menyaksikan embun es, wisatawan seolah berada di hamparan salju tipis negara empat musim. Terkini, ada kabar baik untuk wisatawan, embun es dilaporkan turun di Dieng, Senin, 11 Juni 2018. Tak berdurasi lama, hanya satu jam saja. Ya, satu jam saja antara jam 05.00 WIB - 06.00 WIB.
Saat kemunculannya, suhu di Dieng mencapai 5 derajat Celcius. Embun es memang masih tipis dan menghilang saat terang menjelang.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman mengatakan, embun es yang terjadi di Dieng kali ini tak menyebabkan kerusakan pada tanaman. Sebab, lapisan es masih tipis dan hanya terjadi dalam durasi pendek.
Meski masyarakat menganggap sebagai embun beracun, sejatinya fenomena embun es ini menjadi berkah bagi pengunjung Dieng. Mereka memperoleh kesempatan untuk menyaksikan ebun es atau bun upas ini. Ya, dianggap beracun karena bisa merusak tanaman pertanian, meski embun es ini sesungguhnya sangatlah cantik.
Kerusakan tanaman akan terjadi jika lapisan embun es tebal dan berlangsung dalam durasi cukup lama. Biasanya, fenomena ini terjadi pada puncak kemarau, saat suhu berada di bawah nol derajat Celcius. Bahayanya bagi tanaman kentang inilah yang menyebabkan si cantik embun es disebut Bun upas atau embun beracun. Gangguannya jelas, pertumbuhan tanaman kentang terhambat bahkan mati.
Di luar dampak negatifnya, fenomena bun upas juga berdampak positif untuk sektor wisata. Keberadaaanya diburu oleh para wisatawan. Mereka bisa mengabadikan fenomena langka di negeri tropis ini. Angka kunjungan wisata dan tingkat hunian rumah penginapan di Dieng pun meningkat.
Arsip Blog
-
▼
2018
(108)
-
▼
Juni
(54)
- Keunikan Gunung Pelangi
- Kedai Kopi di Dalam Goa
- Kemunculan Ikan Raksasa di Jawa Timur
- Prewedding Ekstrim!!!
- Blood Moon Hadir Lagi
- Besty Davies, Sang Hacker Muda
- Mesjid Al Alam, Mesjid yang di Bangun dalam Satu M...
- Misteri Kematian Gajah Bunta
- Hunting Foto di Bukit Kapur Arosbaya
- Bangga!!!!Joanna Nathania Intan, Peraih Sembilan M...
- Di Desa Ini Anda Wajib Memiliki Dua Orang Istri
- Hammad Safi Motivator Termuda di Dunia
- Meluncur di Air Terjun Simbongan
- Pulpen dari Berlian dan Ruby
- Cinta Sejati Manusia dan Hewan
- Bandara Ahmad Yani, Bandara diatas Air
- Padi Tumbuh di Padang Pasir Dubai
- Warung di Tebing Setinggi 100 meter
- Kerajaan Kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung
- Gurun Pasir di Bintan
- Ada Alqur'an Berukuran Raksasa di Solo
- Sayuran Raksasa, Berani Makan????
- Gempar!!!! Pedang Excalibur Ditemukan Oleh Seorang...
- Liburan Mahal Ke Honoluludan Oslo, Berani???
- Halte Bus Unik di Rusia
- Sepeda Yang Sangat Ramah Lingkungan
- Inilah Fungsi Tombol Flush di Toilet
- The Bubble Taxi Air Pertama
- Sindrom Prader-Willi Membuat Anak Ini Selalu Lapar
- Sedapnya Nasi Boran
- Pohon Terbesar dan Tertua di Afrika, Mati.
- Air Nabeez Kaya Manfaat
- Khasit Luar Biasa dari Teh Bunga Telang
- Mau Mudik Pakai Helikopter??? Bisa !!
- Seekor Sapi Dijatuhi Hukuman Mati
- Bukit Panguk Negeri Diatas Awan
- Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng
- Hujan Seafood di China
- Vandalism di Brimhan Rocks
- Lukisan Dari Roti Bakar
- Keunikan Toilet di Lawang Sewu
- Hotel Ditengah Hutan
- Ram Singh Chauhan, Pria Pemilik Kumis 4,2 Meter
- Coklat Berbentuk Serangga
- Yakhusima, Pulau Surga
- Sleeper Car dari PT. KAI, Dengan Rp. 900.000 Kalia...
- Apa Jadinya Dunia Tanpa Kecoa??
- Ikan Berkepala Merpati
- Menikmati Keindahan Luar Biasa Goa Jomblang
- Mencoba Kabur dari Penjara, Pria Ini Akhirnya Meni...
- Ketika Jakarta Ditinggal Mudik
- Bunga Buddhist Udumbara
- Bunga SnapDragon and the Skull
- Sayap Ayam Goreng Berlapis Emas
-
▼
Juni
(54)
Tidak ada komentar: