Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng


Menyaksikan embun es, wisatawan seolah berada di hamparan salju tipis negara empat musim. Terkini, ada kabar baik untuk wisatawan, embun es dilaporkan turun di Dieng, Senin, 11 Juni 2018. Tak berdurasi lama, hanya satu jam saja. Ya, satu jam saja antara jam 05.00 WIB - 06.00 WIB.

Saat kemunculannya, suhu di Dieng mencapai 5 derajat Celcius. Embun es memang masih tipis dan menghilang saat terang menjelang.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman mengatakan, embun es yang terjadi di Dieng kali ini tak menyebabkan kerusakan pada tanaman. Sebab, lapisan es masih tipis dan hanya terjadi dalam durasi pendek.

Meski masyarakat menganggap sebagai embun beracun, sejatinya fenomena embun es ini menjadi berkah bagi pengunjung Dieng. Mereka memperoleh kesempatan untuk menyaksikan ebun es atau bun upas ini. Ya, dianggap beracun karena bisa merusak tanaman pertanian, meski embun es ini sesungguhnya sangatlah cantik.

Kerusakan tanaman akan terjadi jika lapisan embun es tebal dan berlangsung dalam durasi cukup lama. Biasanya, fenomena ini terjadi pada puncak kemarau, saat suhu berada di bawah nol derajat Celcius. Bahayanya bagi tanaman kentang inilah yang menyebabkan si cantik embun es disebut Bun upas atau embun beracun. Gangguannya jelas, pertumbuhan tanaman kentang terhambat bahkan mati.

Di luar dampak negatifnya, fenomena bun upas juga berdampak positif untuk sektor wisata. Keberadaaanya diburu oleh para wisatawan. Mereka bisa mengabadikan fenomena langka di negeri tropis ini. Angka kunjungan wisata dan tingkat hunian rumah penginapan di Dieng pun meningkat.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top