Starbucks Segera Tutup


Starbucks akan menutup 150 gerai yang dioperasikan di wilayah Amerika Serikat (AS) pada 2019 nanti. Jumlah ini hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan porsi penutupan tahun-tahun sebelumnya.

Toko-toko yang kemungkinan ditutup sebagian besar terletak di daerah perkotaan yang penuh penduduk dengan lokasi gerai Starbucks yang juga padat.

Perusahaan itu mengatakan kepada investor bahwa mereka memperkirakan penjualan di masing-masing toko hanya tumbuh satu persen secara kuartal mulai bulan depan, menurunkan target dari acuan sebelumnya. Saham Starbucks merosot 3,5 persen pada penutupan perdagangan kemarin. "Kinerja kami belakangan ini tidak mencerminkan potensi merek kami yang luar biasa, dan tidak dapat diterima. Kami harus bergerak lebih cepat untuk mengatasi perubahan preferensi dan kebutuhan yang cepat dari para pelanggan," kata CEO Starbucks (SBUX) Kevin Johnson.

Pada kuartal terakhir, pihaknya mengaku memiliki inisiatif yang tidak direncanakan terkait dengan insiden di Philadelphia yang memuncak pada peristiwa penutupan sejumlah gerai.

Chief Financial Officer Scott Maw mengatakan bahwa penutupan gerai itu membawa dampak terhadap kinerja Starbucks. Sebelumnya, Starbucks menutup sebanyak 8.000 gerai di AS pada 29 mei lalu, guna memberikan edukasi antirasis kepada 175 ribu pegawainya.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top