Top 5 Popular of The Week
-
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, hewan peramal ikut serta dalam kemeriahan Piala Dunia tahun ini. Sebelumnya di Piala Dunia 2010 Afri...
-
Jalan-jalan protokol di Kota Jakarta, cenderung sepi karena telah ditinggal sebagian penduduknya mudik untuk merayakan Hari Raya Idul F...
-
Kehilangan hewan peliharaan terkadang menyedihkan. Beberapa orang bisa merelakan kepergian hewan peliharannya setelah beberapa hari. Ta...
-
Sebagian besar orang percaya bahwa ikan ini adalah spesies mutan. Terlihat sang pemancing tengah menggiring seekor ikan berukuran besar d...
-
Menyaksikan embun es, wisatawan seolah berada di hamparan salju tipis negara empat musim. Terkini, ada kabar baik untuk wisatawan, embun ...
-
Di saat gadis sebayanya berlibur, Joanna jadi satu-satunya perenang asal Indonesia yang tampil di ajang bertajuk Perth City Classics Sw...
-
Erik Finman baru-baru ini sukses mencuri perhatian publik setelah menciptakan lengan robot mekanik yang mirip seperti Dr. Octopus. Finm...
-
Menjelang akhir bulan, akan ada 'bulan darah' atau yang biasa dikenal dengan nama blood moon. Blood moon ini juga merupakan ger...
-
Dibeberapa toko di kota bogor ini rak rokok yang berada tepat di belakang meja kasir ditutup dengan tirai plastik berwarna putih bertul...
-
Jika biasanya tikus mencuri makanan atau sebangsanya, di sana binatang pengerat ini menggerogoti uang dalam mesin ATM. Jumlahnya pu...
Diberdayakan oleh Blogger.
Macam Ragam Informasi »
Gaya Hidup
,
Internasional
,
Nasional
»
Desa Sagada Memiliki Tradisi Pemakaman Seperti Di Toraja
Desa Sagada Memiliki Tradisi Pemakaman Seperti Di Toraja
Desa terpencil Sagada terletak di pegunungan Cordillera di sebelah utara Luzon, pulau terbesar dan berpenduduk terbesar di Filipina. Ini adalah perjalanan 8,5 jam yang bergelombang dan berliku dari Manila, tetapi bagi mereka yang bersedia melakukan perjalanan akan menghadapi tradisi kuno yang menghantui karena hal itu luar biasa.
Dalam ritual yang diyakini berasal dari 2.000 tahun yang lalu, orang-orang Igorot mengubur mayat mereka dengan peti mati yang diikat atau disematkan ke sisi tebing dan tergantung tinggi di atas tanah di bawahnya.
Kuburan yang menentang gravitasi ini diyakini membawa mereka yang semakin dekat dengan roh leluhur mereka. Secara tradisional, para lansia membuat sendiri peti mati mereka dengan memahat kayu lokal dan melukis nama mereka di sisi samping peti.
Sebelum peti jenazah diangkut ke tebing, pelayat membiarkan cairan dari bungkusan mayat yang membusuk menetes ke tubuh mereka, percaya bahwa itu akan membawa keberuntungan bagi mereka.
Meski upacara pemakaman kuno Igorot tergolong unik, tapi hal semacam itu telah dipraktekkan di kantong Cina dan Indonesia.
Arsip Blog
-
▼
2018
(108)
-
▼
Juli
(32)
- Kota Terdingin Di Dunia
- Ayo Ikut Festifal Lumpur Di Korea
- Diamond Tea Bags, Teh Termahal Di Dunia
- Tim Friede, Orang Yang Memiliki Lebih Dari 200 Gig...
- Ajaib!! Dua Sungai Berbeda Warna Yang Tidak Bisa M...
- Mau Awet Muda???Cuci Muka Disini
- Chefchaouen si Kota Biru
- Desa Sagada Memiliki Tradisi Pemakaman Seperti Di ...
- Gara Gara Game Online Seorang Pria Menceraikan Ist...
- Bir Tawil Daerah Yang Bukan Milik Negara Manapun
- The Topiary Cat
- Imsil Cheese Park Surganya Pecinta Keju
- Menuju Kawasan Tanpa Rokok di Kota Bogor
- Mabuk Berat, Kepala Remaja Masuk Knalpot Mobil
- Awas!!! Ternyata Kecanduan Game Termasuk Gangguan ...
- Nail Art Unik
- Kereennn!!! Velodrome Untuk Ajang Asian Games di J...
- Papercut Karya Seni dari Sehelai Kertas
- Lahir Diatas KMP Kirana II, Gratis Naik Kapal Seum...
- Pisang Tongka Langit yang Kaya Khasiat
- Disuntik Mati!!Puan Akhirnya Meninggal Dunia
- Lobster Pelangi Yang Sangat Langka
- Es Krim Unik
- Rival Terberat Youtube, IG TV
- 31 Juli Ini Jarak Terdekat Planet Mars dengan Bumi
- Tikus Habiskan Uang di ATM
- Starbucks Segera Tutup
- Operasi Plastik Zaman Kuno dari India
- Lesung Pipi Spesial
- Desa Penyembah Meteorit
- Horor, Kecoa Masuk Ke Telinga Pria Ini
- Dr. Oktopus Musuh Besar Spiderman Di Dunia Nyata
-
▼
Juli
(32)
Tidak ada komentar: